0

12 Mei, 1998

Posted by Santosa-is-me on 12:05 AM in

Puisi : Taufiq Ismail

Mengenang Elang Mulya, Hery Hertanto,
Hendriawan Lesmana, dan Hafidhin Royan

Empat Syuhada berangkat pada suatu malam,
gerimis air mata tertahan di hari keesokan,
telinga kami lekapkan ke tanah kuburan
dan simaklah itu sedu- sedan

Mereka anak muda pengembara tiada sendiri, mengukir reformasi Karena jemu deformasi, dengarkan saban hari langkah sahabat- sahabatmu beribu menderu.Kartu mahasiswa telah disimpan dan tas kuliah turun dari bahu. Mestinya kalian jadi insinyur dan ekonom abad dua puluh satu,
Tapi malaikat telah mencatat indeks prestasi kalian tertinggi di Trisakti bahkan di seluruh negeri, karena kalian berani Mengukir alfabet pertama dari gelombang ini dengan
darah arteri sendiri,


Merah putih yang setengah tiang ini, merunduk di bawah garang
matahari, tak mampu mengibarkan diri karena angin lama

bersembunyi,
Tapi peluru logam telah kami patahkan dalam do'a bersama, dan
Kalian pahlawan bersih dari dendam, karena jalan masih
jauh dan kita perlukan peta dari Tuhan.
(MAJOI, 1998)


0 Comments

Posting Komentar

Copyright © 2009 BIG RHINO WHO WANTS TO FLY All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.