1
LIFE IS FULL OF IRONY
Posted by Santosa-is-me
on
5:39 PM
in
Hasil Mikir Bener
Seandainya memang ada yang namanya dunia paralel, gue selalu membayangkan, kehidupan gue di dunia yang lain itu seperti apa ya kira-kira? Dan gue cuma bisa membayangkan gue di dunia paralel itu kalo nggak seorang filsuf, pastilah orang gila....
Gue emang sering mikirkan sesuatu yang nggak penting. Itulah kenapa, gue selalu mikir di kehidupan yang berbeda mungkin gue adalah seorang filsuf macam-macam Aristoteles yang suka mikir yang dalam-dalam dan berat, atau mungkin orang gila yang mikirnya nggak jelas....
Salah satu hobi yang sering gue lakukan adalah duduk sendirian di kafe dan merenung sambil liat hujan turun dari langit (kalo lagi hujan) atau bintang yang kalah terang sama lampu di bumi (kalo lagi cerah). Apa yang gue renungkan? Macem-macem. Tentang diri gue, tentang Tuhan, tentang sekitar gue, sampe hal-hal yang kadang-kadang menurut gue sebenarnya nggak perlu dipikirin sama sekali.
Merenung, sambil nungguin hujan berenti, Lebih karena kurang kerjaan sih... |
Tapi gue senang melakukan ini. Bagi gue, ini adalah cara gue untuk berdamai dengan logika. Terkadang informasi yang datangnya dari luar sangat mempengaruhi gue. Kita adalah apa yang kita lihat dan dengar. Tapi apakah apa yang kita lihat dan kita dengar itu adalah sesuatu yang benar? Nggak juga. Karena itulah, proses merenung ala gue ini sering kali jadi tempat gue memadukan informasi, logika, dogma dan rasa. Sehingga gue akan dapat kesimpulan sendiri terkait satu permasalahan. Makanya nggak heran, gue sering kali punya persepsi yang agak beda dengan temen-temen gue dalam banyak hal.
Salah satu topik yang nggak ada habisnya untuk gue renungkan selain Tuhan tentu saja soal hidup. Bagi gue hidup itu ibarat kado yang nggak kita tau apa isinya. Kita mungkin punya macem-macem keinginan, tapi kita nggak pernah tahu hadiah macam apa yang bakal diberikan oleh orang lain. Kejutan. Bagian inilah yang paling menyenangkan dalam hidup, sekaligus juga kadang-kadang tragis.
Tapi tak ada yang lebih menyedihkan dari orang yang hidup dalam ironi. Gue seringkali menemukan banyak kasus seseorang yang kita anggap sempurna ternyata merasa hidupnya nggak seperti itu, bahkan depresi dan merasa kosong. Tadinya gue selalu menganggap uang, popularitas, dan kehormatan adalah segalanya. Tapi ternyata nggak juga, banyak orang yang justru merasa depresi ketika justru ia hidup dalam kesempurnaan di mata orang lain. Hidup emang penuh ironi kan?
Apa sih kebahagiaan itu? |
Berita terbaru, adalah soal wafatnya Robin Williams. Waktu pertama dengar beritanya, gue nyaris nggak percaya. Tapi begitu gue serching-searching lagi infonya di internet, ternyata benaran dia wafat. Dan tragisnya, kabarnya om Robin Williams wafat karena bunuh diri.
Ironis kan? Siapa sih yang nggak kenal Robin Williams. Gue adalah penggemar film-fimnya yang selalu mampu menghibur gue dari jaman gue masih bocah sampe sekarang gue udah gede. Tampangnya yang komikal menurut gue selalu mampu mengundang tawa. Dan sederet video stand up comedinya juga selalu bisa bikin gue ngakak dengan segala kelucuannya. Tapi orang yang selama ini berhasil menghibur gue dengan tawa ternyata hidupnya sendiri berada dalam ironi sehingga sampai merasa harus bunuh diri.
Mungkin benar kata Raditya Dika, hampir kebanyakan komedian itu justru hidup dalam ironi. Woddy Allen ngerasa hidupnya kosong, Jerry Lewis takut sama komitmen, Mitch Fatel mesum minta ampun, Owen Wilson udah pernah nyoba bunuh diri, dan parto pernah nembak di tempat umum (belum ada yang segila ini kan!?). Mereka mampu bikin orang tertawa, mereka juga populer, kaya, dan punya segala hal yang bahkan diimpikan orang-orang tapi kadang mereka justru kehilangan kebahagiaan untuk diri mereka sendiri.
Mungkin benar, kekayaan, ketenaran, dan kehormatan mungkin adalah hal yang penting dalam hidup, namun mereka adalah frasa yang berbeda dengan kebahagiaan. Mereka sesuatu yang penting memang, tapi akan percuma jika tak bermuara kepada kebahagiaan. So, mari berikan senyuman pada dunia kita yang penuh ironi.
goodbye, mr. Williams, thanks for all the laughs |
Dan sampaikan salam perpisahan untuk Robin Williams yang sudah menghadirkan sedemikian banyak kebahagiaan untuk gue, anda dan kita semua.