2

YANG ISTIMEWA & YANG SELALU ADA

Posted by Santosa-is-me on 7:09 PM in
Pertama-tama, lagi-lagi gue merasa bersalah sama nih blog. Ditinggal sebulanan tanpa update. Sekalinya update cuma ngiklan. Yah, maklum aja ya mas bro, mbak sis, blogger juga manusia, dapurnya perlu ngebul. Perutnya perlu di isi. 

November ini gue nggak tau mau menggambarkannya kayak apa. Gue ulang tahun di bulan ini. Dan di separuh bulan ini gue seperti dapat hadiah paling indah yang bisa gue bayangkan buat ulang tahun gue. Nggak sih, gue bisa membayangkan hadiah yang lebih indah sih, tapi untuk ulang tahun ini, gue rasa apa yang gue dapat kali ini lebih dari cukup. Kalau mau dituliskan dalam kata, maka hari-hari gue itu bisa gue tulis sebagai "BAHAGIA."

Sama kayak November, hujan, bahagia,
dan juga hati yang patah nggak akan bertahan selamanya...
Oke, itu baru setengah cerita. Separuh ceritanya lagi, gue kemudian berada di dalam sebuah dilema dan harus memilih. Ya, "BAHAGIA" yang gue ceritain sebelumnya itu adalah sesuatu yang "NGGAK BENER." Gambarannya adalah bahwa gue sedang bahagia, tapi kebahagiaan gue itu dibangun atas (mungkin) penderitaan orang lain. Dan bagi gue ini mengganggu gue banget.

Maka, ketika dihadapkan pada dua hal antara memilih untuk bahagia atau melakukan sesuatu yang benar, gue akan tetap memilih untuk melakukan hal yang benar. Maka gue ambil keputusan itu. Membiarkan "BAHAGIA" tiba-tiba pergi dari hari-hari gue. Oke, belum cukup, kemudian dalam sekejap, "BAHAGIA" itu berubah menjadi hati yang patah. Bahkan bukan lagi sekedar patah, tapi juga repih, hancur, bersisa serpih-serpih. Tapi apa lagi yang bisa menggambarkan kondisi hati, ketika kita mengetahui orang yang kita cintai ternyata sangat mencintai orang lain. Ya, kira-kira gitu deh.... jangan tanya-tanya lagi....

Sorry, gue nggak mampu lebih egois buat kebahagiaan gue sedikit aja.... 
Gue nggak menyesali keputusan yang udah gue ambil. Meski kemudian gue hancur lebur. Tapi gue tau dasarnya adalah sesuatu yang benar. Atau minimal, paling nggak sesuatu yang gue anggap benar. Gue masih berharap suatu saat Tuhan bakal kasih kesempatan buat ngembaliin "BAHAGIA" itu ke hari-hari gue. Gue nggak tahu entah kapan. Yang pasti itu cuma bakal terjadi ketika gue nggak lagi harus merasa berdiri di atas derita orang lain. Atau kayak yang dibilang Damien Rice di akhir lagu I Don't Want to Change You-nya. Ketika sudah tak ada lagi bahaya, ketika cinta telah memilik mata dan tak lagi harus jadi buta.

Tapi, hari ini pas gue nulis ini, gue teringat satu kalimat yang pernah seseorang sampaikan ke gue. Katanya bahwa pada akhirnya, yang istimewa akan kalah dengan yang selalu ada. Gue selalu bertanya-tanya apakah itu benar?
Kalo bisa sih makan yang istimewa setiap hari.....
Yah, tapi pertanyaan yang selalu hadir bagi gue, apakah jika seseorang pada akhirnya memilih mencintai yang selalu ada itu, itu adalah cinta yang sejati? Atau hanya sebuah pelarian karena cinta yang istimewa itu tak sanggup untuk diraih? 

Gue percaya, mereka yang istimewa tak akan tergantikan. Sialnya, dalam banyak kasus, para wanita seringkali menjadikan pria yang salah untuk diistimewakan di hati mereka. Sementara ada orang lain, yang mencintai mereka, selalu ada untuk mereka, tak pernah mampu jadi istimewa untuk mereka. Ya, seperti yang sering gue bilang, mereka terus saja mencari segelas air, dan melewatkan anggur mahal yang sudah ada di dekat mereka dan hanya tinggal dinikmati (bukan kata gue sih, ini Dee sebenarnya yang ngomong). 

Gue mulai nggak ngerti gue lagi ngomongin apa ini... Tapi kalimat ultimate gue "Cinta itu memang penuh misteri" ada benarnya. Buktinya, entah bagaimana gue pada akhirnya mulai jadi meyakini kebenaran kalimat bahwa pada akhirnya yang istimewa akan kalah dengan yang selalu ada ini. Nggak, gue tetap meyakini bahwa yang istimewa akan tetap tak tergantikan oleh mereka yang selalu ada. Hanya saja, gue mulai merasa bahwa menjadi selalu ada itu nggak terlalu buruk-buruk amat. Malah di sanalah justru cinta itu diuji, apa benar ke- "Selalu adaan" itu tulus, tanpa tendensi apa-apa? Seseorang yang mampu selalu ada meski pada akhirnya ia tak pernah jadi istimewa bagi gue itulah cinta yang luar biasa. Bener sih, cinta tak harus memiliki itu bullshit banget. Tapi kalo kita percaya cinta itu sesuatu yang luar biasa, mungkin sudah saatnya kita percaya bahwa hal-hal luar biasa mungkin saja terjadi dalam sebuah kisah cinta.
Sederhana dan memang sesederhana itu...
Dan pada akhirnya gue percaya bahwa akan ada orang yang menjadikan gue orang yang paling istimewa dalam hidupnya. Entah itu orang yang pada hari ini gue berjanji pada diri gue sendiri akan selalu ada untuk dia atau bukan. Jika ya, tentu itu suatu yang sempurna. Tapi jika tidakpun, gue nggak nyesal. Masih ada seluruh sisa hidup gue yang bakal gue berikan pada orang tersebut.

Apaan sih ini? Makin banyak nyampah gue. Maklum bawaan malam minggu, sendirian di kafe internet, sambil makan indomie rebus sendirian. Ya, ampun, jomblo banget ya gue....

Malam minggu, di kafe, makan indomie. Cuma jomblo yang bisa begini... :D

2 Comments


Terkadang melakukan hal yang benar menimbulkan bahagia.

www.fkrimaulana.blogspot.com


intinya orang istimewa itu adalah orang yang selalu ada dan tak pergi lagi mungkin ya bang santos?

Posting Komentar

Copyright © 2009 BIG RHINO WHO WANTS TO FLY All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.