0
Smoking Area
Posted by Santosa-is-me
on
9:52 PM
in
Hasil Mikir Bener
Kemaren saya dapat gambar keren ini, hasil searching di mas google. Awalnya saya mengira ini iklan salah satu merek rokok, tapi ternyata........... ini gambar "smoking area" alias, tempat para perokok ngumpul.
Dari dulu memang saya sama sekali nggak pernah menyentuh yang namanya rokok. Sekalipun. Ketika jaman SMA kawan-kawan banyak yang ngerokok, saya sama sekali nggak ngaruh. Selain karena orang di rumah sama sekali nggak ada yang ngerokok, saya juga nggak tau apa sih manfaatnya rokok.
Paman saya pernah suatu kali datang ke rumah. Dia mengeluhkan soal keuangannya yang lagi seret. Nah, diapun bermaksud meminta pinjaman uang dengan ibu.
Paman : Hari ini ndak ade yang laku? (kerjaanya emang tukang dagang keliling)
Ibu: Emang kau jualan ape?
P: Jualan bingke.
I: terus ngape kau kesini?
P:mau minjam duit, mau bayar cicilan motor, nanti kalau honor ngajar ngaji udah keluar, aku bayar.
I: (Mengeluarkan uang yang akan dipinjamkan) jangan lupa di kembalikan tu.
P: iye...iye... (menerima uang tersebut, kemudian mengambil lembaran lima ribu di antaranya), kau kewarung man, beli rokok sebungkus.
Kenyataannya bukan cuma paman saya saja golongan rakyat menengah kebawah yang merokok. Sebagian besar penikmat rokok adalah rakyat yang emang berada di bawah garis kemiskinan. Kalo kemaren waktu kenaikan harga BBM rakyat kecil pada menjerit semua, tapi kok nggak ada yang ngerasa sayang, ketika uangnya hangus terbakar bersama rokok.
Belum lagi penyakit yang di akibatkan rokok itu datang. Mending kalo kaya, bisa datang kedokter mana aja. Tapi kalau miskin, boro-boro ke dokter, ongkos naik oplet ke dokter aja mungkin nggak ada. Udah uang makan anak-istri di kemplang buat biaya ngerokok, malah bikin penyakit lagi. Ini sih kayak pepatah, sudah jatuh, tertimpa tangga, kejepit pintu, di seruduk banteng lagi.
JAdi berhentilah merokok,kurangi asap rokok di dunia ini. Kampanye anti rokok udah dimana-mana. Bahaya rokok semua orang udah tau. Sekarang tinggal kita yang memutuskan. Berhenti sekarang, atau bersiap-siap rame-rame berhenti ngerokoknya di "Smoking Area" kayak gambar di atas.
Dari dulu memang saya sama sekali nggak pernah menyentuh yang namanya rokok. Sekalipun. Ketika jaman SMA kawan-kawan banyak yang ngerokok, saya sama sekali nggak ngaruh. Selain karena orang di rumah sama sekali nggak ada yang ngerokok, saya juga nggak tau apa sih manfaatnya rokok.
Paman saya pernah suatu kali datang ke rumah. Dia mengeluhkan soal keuangannya yang lagi seret. Nah, diapun bermaksud meminta pinjaman uang dengan ibu.
Paman : Hari ini ndak ade yang laku? (kerjaanya emang tukang dagang keliling)
Ibu: Emang kau jualan ape?
P: Jualan bingke.
I: terus ngape kau kesini?
P:mau minjam duit, mau bayar cicilan motor, nanti kalau honor ngajar ngaji udah keluar, aku bayar.
I: (Mengeluarkan uang yang akan dipinjamkan) jangan lupa di kembalikan tu.
P: iye...iye... (menerima uang tersebut, kemudian mengambil lembaran lima ribu di antaranya), kau kewarung man, beli rokok sebungkus.
Kenyataannya bukan cuma paman saya saja golongan rakyat menengah kebawah yang merokok. Sebagian besar penikmat rokok adalah rakyat yang emang berada di bawah garis kemiskinan. Kalo kemaren waktu kenaikan harga BBM rakyat kecil pada menjerit semua, tapi kok nggak ada yang ngerasa sayang, ketika uangnya hangus terbakar bersama rokok.
Belum lagi penyakit yang di akibatkan rokok itu datang. Mending kalo kaya, bisa datang kedokter mana aja. Tapi kalau miskin, boro-boro ke dokter, ongkos naik oplet ke dokter aja mungkin nggak ada. Udah uang makan anak-istri di kemplang buat biaya ngerokok, malah bikin penyakit lagi. Ini sih kayak pepatah, sudah jatuh, tertimpa tangga, kejepit pintu, di seruduk banteng lagi.
JAdi berhentilah merokok,kurangi asap rokok di dunia ini. Kampanye anti rokok udah dimana-mana. Bahaya rokok semua orang udah tau. Sekarang tinggal kita yang memutuskan. Berhenti sekarang, atau bersiap-siap rame-rame berhenti ngerokoknya di "Smoking Area" kayak gambar di atas.
Posting Komentar