0
GARA-GARA ANDIK
Posted by Santosa-is-me
on
4:36 PM
in
Hasil Mikir Iseng
Arsenal datang ke Indonesia. Beruntunglah para Gooners, akhirnya tim kesayangan mereka datang juga menyambangi negara ini.
Ini bukan pertama kalinya tim eropa datang ke Indonesia. Sebelumnya ada AC MIlan, Bayern Munchen, Valencia hingga tim kesayangan gue Inter Milan yang udah pernah menginjakkan kakinya di stadion Gelora Bung Karno. MU juga sebenarnya udah hampir, cuma nggak jadi gara-gara ada yang nyalain petasan (cuma petasannya gede banget, sampe bisa bikin hancur hotel dan bikin orang-orang tewas, orang-prang lebih sering menyebutnya bom sih).
Gue sebagai seorang Interisti sejati nggak terlalu antusias dengan kedatangan Theo Walcot cs ini. Tapi kalo dibandingkan dengan tim-tim liga Inggris lain, gue lebih suka Arsenal. Ini sebenarnya salah satu hal aneh dari gue. Gue selalu memfavoritkan tim-tim yang nasibnya sedang lemah. Arsenal contohnya, ini tim punya pemain dan pelatih yang bagus, cuma udah lama nggak pernah juara lagi. Udah gitu, banyak banget pemain bintangnya dicaplok sama klub lain. Yah, walaupun prestasinya lumayan stabil.
Akhirnya datang juga... |
Sama juga waktu di Jerman dan Spanyol. Di Jerman, gue nggak pernah mau ngejagoin Bayern Munchen yang suka banget memonopoli pemain bagus. Begitupun di spanyol, gue justru suka tim yang lagi nggak berjaya. Kayak sekarang, gue lebih suka ngedukung Real Madrid ketika Barcelona lagi jaya-jayanya. Tapi jaman dulu, waktu Real Madrid sering juara dan suka belanja seenak udelnya sendiri (emangnya tim sepak bola punya udel?), gue ngejagoin Barcelona. Mungkin gue ini termasuk kategori suporter yang anti kedzaliman (dizolimi keadaan sampai susah juara).
Nah, karena Fifa ngelarang klub itu berhadapan dengan tim nas, maka tim Arsenal yang datang dihadapkan dengan yang namanya Indonesian Dream Team (IDT). IDT ini sih sebenarnya cerminan dari timnas juga, karena sebagian besar pemain timnas juga masuk kesini.
Dream team yang nggak bangun-bangun... |
Dan hasilnya, pertandingan itu berakhir dengan skor 7-0. Siapa yang menang? Jangan bercanda, nggak mungkin kan Arsenal yang kalah. Tim Impian Indonesia lah yang merasakan kekalahan sebesar itu (mungkin ini mimpinya mimpi basah kali).
Selepas pertandingan, beragam komentar bermunculan. Sebagian besar menyesalkan kekalahan sebesar itu. Apalagi kalau mengingat sebelum ini, Tim Singapura sukses memberikan kejutan dengan mengalahkan MU. Tim IDT ini memberikan kejutan sih. Terkejut karena ternyata nggak bisa apa-apa. Seorang teman bloger gue sampai bilang bahwa kemaren itu tim IDT bukannya bertanding, tapi "Coaching Clinic" sama pemain Arsenal.
Tapi, kalau menurut gue, kesalahan terbesar tim ini adalah tidak dibawanya Andik Virmansyah ke dalam tim oleh Jacksen F Tiago. Bukan karena si Andik ini hebat banget sih. Cuma kalau aja ada Andik, orang-orang nggak akan terlalu ngomongin soal kekalah besar itu. Orang-orang bakalan lebih sibuk ngomongin dengan siapa si Andik tukeran baju.
Kalo Arsene Wenger mau nggak ya tukeran kaos? |
Posting Komentar