0
NO ESCAPE FROM HEARTBREAK
Posted by Santosa-is-me
on
3:04 PM
in
Korban Cinte
Mei ini bulan yang kampret banget buat gue...
Gue udah berhenti dengerin Payung Teduh karena gue anggap mengganggu psikis gue sebagai seorang lelaki yang merasa anti buat nangis. Gue merasa galau ini udah nggak produktif. Tapi gue nggak bisa ngelak. Dan bulan Mei ini adalah puncaknya.
Satu hal yang gue lakukan adalah mencari pelarian. Tried to get some distraction. Gue nggak pernah memasukkan bunuh diri atau menyakiti diri sendiri sebagai bagian dari pelampiasan kegalauan gue. Yang gue lakukan adalah mengumpulkan kebahagiaan, walau terkadang itu menjadi salah satu tindakan paling bodoh yang gue lakukan.
Dan salah satunya yang gue lakukan adalah nonton ke bioskop.
Gue suka film. Dan diwaktu normal, gue biasa nonton hanya sekali dalam satu bulan. Terutama semenjak bioskop dengan sengaja menaikkan harga tiket. Dan herannya saya, entah mengapa para mahasiswa nggak berdemo seperti waktu pemerintah menaikkan harga BBM. Padahal tiket bioskop dan BBM sama pentingnya. Apakah mahasiswa-mahasiswa sekarang sudah kehilangan idealismenya? (ngawur sendiri...)
Tapi ketika kemaren kekacauan fikiran gue mencapai puncaknya, gue ngelakuin tindakan yang rada ekstrim. Gue ngabur dari kantor jam 12 siang. Pergi ke bioskop, beli tiket, ambil kursi paling sudut sendirian, beli makanan dan minuman, terus matiin hape....
Yupz, itulah yang gue lakuin. Dan nggak cukup sampai di situ. Begitu selesai, gue malah beli tiket lagi, ambil kursi paling sudut sendirian lagi, beli makan dan minuman lagi. Hape sih emang udah gue matiin, jadi nggak perlu dimatiin lagi. Biar aja deh, temen sekantor pada nyariin.
Gue nggak pernah ngelakuin ini sebelumnya. 2 Studio secara beruntun. Mana makanan dan minuman di sana itu mahal, dan kita nggak boleh bawa makanan atau minuman dari luar pula (tapi temen gue bilang dia pernah makan nasi padang diem-diem di dalam bioskop. Sumpah, gue nggak tau hidup yang seperti apa yang sudah dijalani oleh temen gue itu.)
Dan apa hasilnya? Selepas nonton marathon itu, ternyata nggak mengubah apa-apa. Tetap aja perasaan gue berasa masih nggak enak. Bener, there is no escape on heartbreak. Dan satu hal yang gue rasa cukup mampu meringankan rasa galau gue selama ini adalah ngadu ama Tuhan. Trust me, it's work.
Dan besoknya, gue ditanyain kemaren kenapa nggak masuk kantor. Gue bilang aja dengan santai, ada yang meninggal. Yah... gue nggak bohong kok. Gwen pacarnya Spiderman emang meninggal kan? (Sorry buat yang belum nonton, gue spoiler dikit).
Oh ya, ntar, gue buatin review deh buat dua film yang gue tonton itu, Transcendence dan The Amazing Spiderman 2. Ketimbang cuma jadi obat galau yang gagal kan, mending jadi tulisan di marih... :)
Gue udah berhenti dengerin Payung Teduh karena gue anggap mengganggu psikis gue sebagai seorang lelaki yang merasa anti buat nangis. Gue merasa galau ini udah nggak produktif. Tapi gue nggak bisa ngelak. Dan bulan Mei ini adalah puncaknya.
Mereka bertanggung jawab atas kegalauan banyak lelaki... |
Dan salah satunya yang gue lakukan adalah nonton ke bioskop.
Gue suka film. Dan diwaktu normal, gue biasa nonton hanya sekali dalam satu bulan. Terutama semenjak bioskop dengan sengaja menaikkan harga tiket. Dan herannya saya, entah mengapa para mahasiswa nggak berdemo seperti waktu pemerintah menaikkan harga BBM. Padahal tiket bioskop dan BBM sama pentingnya. Apakah mahasiswa-mahasiswa sekarang sudah kehilangan idealismenya? (ngawur sendiri...)
Wahai mahasiswa, mana idealisme mu kini, lihatlah harga tiket bioskop melambung tinggi |
Yupz, itulah yang gue lakuin. Dan nggak cukup sampai di situ. Begitu selesai, gue malah beli tiket lagi, ambil kursi paling sudut sendirian lagi, beli makan dan minuman lagi. Hape sih emang udah gue matiin, jadi nggak perlu dimatiin lagi. Biar aja deh, temen sekantor pada nyariin.
Gue nggak pernah ngelakuin ini sebelumnya. 2 Studio secara beruntun. Mana makanan dan minuman di sana itu mahal, dan kita nggak boleh bawa makanan atau minuman dari luar pula (tapi temen gue bilang dia pernah makan nasi padang diem-diem di dalam bioskop. Sumpah, gue nggak tau hidup yang seperti apa yang sudah dijalani oleh temen gue itu.)
Adakah yang bisa membayangkan orang yang makan nasi padang di tempat ini? |
Dan besoknya, gue ditanyain kemaren kenapa nggak masuk kantor. Gue bilang aja dengan santai, ada yang meninggal. Yah... gue nggak bohong kok. Gwen pacarnya Spiderman emang meninggal kan? (Sorry buat yang belum nonton, gue spoiler dikit).
Cuma 1 alasan kenapa Peter bisa mutusin cewek kayak Gwen: karena ini cuma Fiksi |
Posting Komentar